Semangat literasi di SD Fastabiqul Khairat terus berkobar dari bulan ke bulan!
Berikut kami umumkan nama-nama siswa yang berhasil meraih predikat Pembaca Terbanyak selama periode Februari hingga Juli 2025:
Berikut kami umumkan nama-nama siswa yang berhasil meraih predikat Pembaca Terbanyak selama periode Februari hingga Juli 2025:
Samarinda, 28 Juli 2025 — Yayasan Fastabiqul Khairat menyelenggarakan kegiatan Diklat Sehari Pustakawan dengan tema "Peningkatan Kompetensi Pustakawan Sekolah Menuju Literasi Digital". Kegiatan ini diikuti oleh para kepala perpustakaan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, sebagai bentuk komitmen untuk menguatkan peran pustakawan dalam mendukung transformasi literasi di lingkungan sekolah.
Rabu, 23 Juli 2025 | Kelas 6 Hanafi | SD Fastabiqul Khairat
Perpustakaan kembali menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa SD Fastabiqul Khairat. Kali ini, giliran kelas 6 Hanafi yang mengisi ruang baca dengan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang seru dan bermakna, bersama guru mereka, Bunda Aris.
Pelajaran hari ini tak dilakukan dengan mencatat atau menghafal teori. Anak-anak diajak untuk memilih sendiri buku cerita yang mereka sukai, lalu diminta untuk menemukan unsur-unsur intrinsik dari cerita tersebut — mulai dari tokoh, latar, alur, hingga amanat cerita.
Setelah membaca, mereka mulai menuliskan hasil temuan mereka. Ada yang antusias bercerita tentang tokoh favoritnya, ada pula yang penasaran dengan alur cerita yang ternyata tidak tertebak. Suasana belajar terasa santai tapi tetap fokus. Perpustakaan bukan hanya menjadi tempat membaca, tapi juga ruang untuk memahami dan menginterpretasi.
Menurut Bunda Aris, pendekatan ini bertujuan agar siswa bisa belajar memahami isi cerita secara lebih personal. Ketika anak-anak memilih sendiri cerita yang mereka baca, maka keterlibatan emosional mereka dalam memahami isi cerita pun menjadi lebih dalam.
“Kita ingin anak-anak merasa dekat dengan apa yang mereka baca. Dengan begitu, unsur-unsur dalam cerita bukan hanya teori, tapi benar-benar bisa mereka temukan dan pahami,” ujar Bunda Aris.
Kegiatan sederhana ini kembali membuktikan bahwa pembelajaran tidak harus selalu berada di dalam kelas. Perpustakaan, dengan suasananya yang tenang dan pilihan buku yang beragam, mampu menjadi ruang yang mendukung anak-anak untuk belajar secara mandiri dan bermakna.
Semoga kegiatan seperti ini terus menjadi bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan — dan tentunya, membangun kedekatan anak-anak dengan buku dan dunia cerita πΏ
π Rabu, 23 Juli 2025 — Setelah sebelumnya menerima sumbangan buku, kali ini Perpustakaan SD Fastabiqul Khairat melanjutkan langkah berbagi ilmu dan inspirasi dengan menyerahkan buku tersebut kepada pihak yang relevan di lingkungan sekolah.
Bunda Salma, selaku Kepala Perpustakaan, menyerahkan buku karya Bunda Irma Riana kepada Bunda Salamah, Koordinator Bimbingan Konseling (BK) sekolah. Buku berjudul “Saat Dunia Retak dan Langit Tak Lagi Biru” ini merupakan kisah nyata perjuangan seorang ibu dalam mendampingi anaknya yang menyandang autisme.
Buku ini diserahkan sebagai bagian dari pengayaan koleksi literatur Bimbingan Konseling di sekolah. Diharapkan, isi dan pengalaman yang dituangkan di dalamnya bisa menjadi referensi yang berharga bagi tim BK dalam memahami dan mendampingi peserta didik dengan lebih empatik dan inklusif.
Penyerahan ini juga menjadi simbol sinergi antara perpustakaan dan layanan BK dalam menghadirkan bacaan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan emosional pembaca.
Terima kasih kepada Bunda Irma atas karyanya yang luar biasa. Semoga buku ini membawa manfaat luas dan membuka lebih banyak ruang pemahaman tentang keberagaman kondisi anak-anak yang kita dampingi setiap hari.
π Rabu, 23 Juli 2025 — Perpustakaan SD Fastabiqul Khairat menerima sumbangan buku yang tidak hanya memperkaya koleksi bacaan, tetapi juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dan budaya yang mendalam.
Pada kesempatan ini, Bunda Rachmawati, selaku Koordinator Perpustakaan Yayasan, menyerahkan sejumlah buku secara langsung kepada Bunda Salma, Kepala Perpustakaan SD Fastabiqul Khairat.
Beberapa karya yang disumbangkan antara lain:
Buku yang berjudul “Saat Dunia Retak dan Langit Tak Lagi Biru” mengisahkan perjalanan seorang ibu dalam mendampingi anaknya yang menyandang autisme. Ditulis dari pengalaman pribadi, buku ini hadir dengan penuh kejujuran, kehangatan, dan cinta yang tulus—menjadi bacaan yang menyentuh dan menginspirasi.
Kamus ini mencakup lima bahasa: Lung Glaat – Bahau Busaang – Kayaan Mekaam Kaltim – Indonesia – English.
Merupakan upaya nyata dalam pelestarian bahasa-bahasa daerah Kalimantan Timur, sekaligus membuka wawasan anak-anak terhadap keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bunda Irma Riana dan Ibu Agnes Gering Belawing atas kontribusi berharga ini. Semoga koleksi ini tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan empati, menghargai keberagaman, dan memperluas pandangan anak-anak terhadap dunia.
Selasa, 22 Juli 2025 | Kelas 6 Hambali | Bersama Bunda Aris
Hari ini suasana perpustakaan SD Fastabiqul Khairat terasa sedikit berbeda. Tidak seperti biasanya yang tenang dan penuh bisik-bisik kecil, pagi ini terdengar suara langkah kaki anak-anak kelas 6 Hambali yang masuk dengan wajah penasaran dan penuh semangat. Mereka datang bukan hanya untuk membaca, tapi juga untuk belajar Bahasa Indonesia dengan cara yang tak biasa.
Senin, 21 Juli 2025 menjadi hari yang berbeda bagi siswa-siswi kelas 4 Khaldun SD Fastabiqul Khairat. Di luar kebiasaan belajar di kelas, hari ini mereka diajak untuk belajar Matematika bersama Pak Hendri di tempat yang tak kalah inspiratif: perpustakaan sekolah π✨
Kami dengan bangga mengumumkan bahwa Perpustakaan SD Fastabiqul Khairat kini telah resmi terdaftar dalam jaringan Indonesian OneSearch (IOS) — sebuah portal pencarian tunggal yang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan akses informasi bagi seluruh peserta didik, guru, dan komunitas pendidikan di lingkungan sekolah. Melalui integrasi ini, pengguna perpustakaan SD Fastabiqul Khairat kini dapat dengan lebih mudah menelusuri dan mengakses berbagai koleksi literasi yang tidak hanya tersedia di sekolah, tetapi juga dari ribuan perpustakaan, museum, dan lembaga arsip di seluruh Indonesia.
Pada hari yang penuh makna ini, telah dilaksanakan kegiatan penyerahan buku berjudul "Saat Dunia Retak dan Langit Tak Lagi Biru" karya Ibu Irma Riana, salah satu orang tua siswa ABK di SD Fastabiqul Khairat Samarinda. Buku ini merupakan refleksi mendalam dan penuh empati tentang perjalanan, tantangan, dan kekuatan cinta seorang ibu dalam membersamai anak berkebutuhan khusus.
Buku tersebut secara simbolis diserahkan langsung kepada:
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Bapak Drs. H. Asli Nuryadin, S.Pd.,M.M
Kepala Sekolah SD Fastabiqul Khairat, Ibu Supriyati, ST., dan
Penjamin Mutu Pendidikan Inklusif Yayasan Fastabiqul Khairat Samarinda, Bapak Gigih Wicaksono.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen apresiasi terhadap karya literasi yang inspiratif, tetapi juga menjadi bentuk nyata sinergi antara orang tua, sekolah, yayasan, dan pemerintah dalam mendukung pendidikan inklusif di Kota Samarinda.
Melalui buku ini, Ibu Irma Riana ingin menyampaikan pesan kuat bahwa setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, memiliki potensi luar biasa yang dapat berkembang optimal jika didampingi dengan kasih sayang, pemahaman, dan dukungan yang tepat. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi para orang tua lain yang menjalani perjalanan serupa.