Penerjemah

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Wednesday, September 21, 2022

Peluncuran Buku Sungai Mahakam Dalam Arus Sejarah dan Budaya Samarinda


Suatu Kehormatan tersendiri, Perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat masuk dalam daftar undangan peluncuran dan diskusi buku, penulis sejarah Muda Muhammad Sarip yang kali ini meluncurkan buku sejarah kesekian kalinya dengan judul Sungai Mahakam Dalam Arus Sejarah dan Budaya Samarinda. Acara ini dihadiri oleh pegiat literasi, komunitas guru Sejarah, mahasiswa dan Siswa SMA yang berada di wilayah kota Samarinda.

Bertindak selaku Narasumber diantaranya:
  1. Muhammad Sarip penulis buku dan pembina GPMB Kota Samarinda
  2. Bapak Rusmadi Wongso, Wakil Walikota dan Ketua GPMB Kota Samarinda
  3. Bapak Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda (Sambutan)
  4. Bapak Erham Yusuf, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda (prolog)
  5. Inui Nurhikmah, Penulis Buku dan Pengurus GPMB Kota Samarinda
  6. Violetta Yustina, News Anchor RCTI Kaltim.
Menurut bapak Muhammad Syarip, buku ini ditulis untuk mengabadikan masa silam dan sebagai pelajaran untuk masa kini, dan proyeksi kebaikan untuk masa depan. semoga buku ini kelak menjadi idola para pembacanya untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Samarinda.

Monday, September 19, 2022

Peresmian Gedung Perpustakaan Kota Samarinda

 


Dari kanan Bapak Dani, Bapak Syarif Bando, Ibu Hetifah, Bapak Andi Harun
 dan Bapak Rusmadi Wongso
Sumber tulisan : Diskominfo Kota Samarinda

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando memuji Perpustakaan Kota Samarinda merupakan yang terbaik dari puluhan perpustakaan lainnya yang telah diresmikannya.

Hal ini disampaikan Syarif saat peresmian gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum kota Samarinda di Jalan Kesuma Bangsa, Selasa (20/9/2022). Dikutip dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda.

“Saya bangga sekali dan apresiasi pemerintah pusat, dari sekian puluh perpustakaan yang kita resmikan, yang terbaik adalah kota Samarinda. Dengan dana (DAK) yang terbatas, kolaborasi luar biasa dengan APBD kota, ternyata pak wali yang juga seorang arsitek luar biasa ini menyumbangkan Rp 14 miliar (APBD kota),” ungkap Syarif dalam kegiatan yang berlangsung secara offline dan online.

Lebih lanjut dijelaskan gedung Perpustakaan Samarinda harus mewah karena hanya satu di Samarinda. Sebab, yang dibangun diperguruan tinggi hanya milik mahasiswa dan civitas akademisi di kampus.

“Kalau Perpustakaan Samarinda milik masyarakat Kalimantan Timur bukan hanya masyarakat Kota Samarinda. Insya Allah Kaltim menjadi Ibu kota negara, yang akan dikunjungi pengunjung domestik dan wisatawan internasional,” imbuhnya.